Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan

Menteri Agama (Menag) Serang Ahmadiyah Karena Takut Arab Saudi

JAKARTA – Sikap Menteri Agama(Menag) Suryadharma Ali yang turut meminta Ahmadiyah dibubarkan dinilai sebagai bentuk ketakutannya, termasuk Pemerintah Indonesia, terhadap Arab Saudi. Pemerintah dinilai takut kepentingannya, terutama di bidang ekonomi, dicabut oleh Kerajaan Arab Saudi.
 
Cendekiawan muslim Dawam Rahardjo mengatakan, terdapat dua faktor yang menyebabkan pemerintah selama ini membiarkan intoleransi berkembang di Indonesia terutama ketika bersikap soal Ahmadiyah. Faktor pertama, kata Dawam, pemerintah dalam hal ini menteri agama takut terhadap Majelis Ulama Indonesia.
 
Majelis Ulama telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah merupakan ajaran yang sesat sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu aliran dalam Islam. Namun, Dawan menyesalkan sikap pemerintah yang tunduk terhadap Majelis Ulama yang, menurutnya, tidak mencerminkan pandangan umat Islam di Indonesia.
 
Menurut Dawam, siapa dan pihak mana pun tidak berhak menilai suatu kelompok memiliki ajaran sesat. “Manusia tidak berhak, termasuk orang Islam, termasuk Majelis Ulama Indonesia. Mereka tidak berhak menuduh satu aliran itu sesat. Aliran apa pun juga. Hanya Tuhan yang berhak menilai itu,” kata Dawam.
 
Sedangkan faktor kedua, lanjut Dawam, menteri agama tunduk terhadap Kerajaan Arab Saudi karena khawatir mengganggu pelbagai bantuan yang selama ini diberikan ke Indonesia. “Misalnya, (kepentingan) soal haji, bantuan ekonomi dan bantuan di bidang pendidikan,” kata Dawam yang mantan ketua tim penasehat Presiden BJ Habibie itu kepada SH di Jakarta, Kamis (30/1).
 
Saat ini, kata Dawam, terdapat persaingan dominasi dan pengaruh yang sangat kencang antara Kekhalifahan Arab Saudi dengan Kekhalifahan Ahmadiyah yang berpusat di London, Inggris. Persaingan itu, lanjut dia, kemudian berdampak ke banyak negara termasuk di Indonesia.
 
Pendapat itu, kata Dawan, berdasarkan penelitian tesis yang dilakukan Fajar Nugroho, seorang warga Indonesia yang merekam dokumen-dokumen milik badan intelijen negara.
 
Dawam menjelaskan, penelitian tesis itu menyimpulkan bahwa konflik di Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur politik internasional. “Jadi soal Ahmadiyah itu sebenarnya persoalan politik,” kata Dawam yang belum lama ini menerima penghargaan Yap Thiam Hien 2013–sebuah penghargaan bergengsi bidang HAM di Indonesia.
Ruhut Ambarita

Sumber: Sinar Harapan, SHNEWS.CO (rilis: Sabtu, 1 Februari 2014, 13.12 WIB; akses: Senin, 3 Februari 2014, 10.40)

Bingung Mengenai Khataman Nabiyeen ?

Anda Bingung Mengenai Khataman Nabiyeen ?




Translate dalam bahasa Indonesia :

Non-Ahmadi muslim menuduh Ahmadi Muslim tidak mempercayai arti sebenarnya dari Khataman Nabiyeen

Namun non-ahmadi muslim juga mempercayai bahwa akan ada Nabi yang datang sesudah Nabi suci tercinta kita Nabi Muhammad SAW.

Bingung Mengenai Khataman Nabiyeen ?


Anda Percaya Bahwa Nabi Suci Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyeen

Ahmadiyah : Saya Percaya Bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyeen

Anda Percaya Bahwa Tidak Ada Nabi Yang Datang Sesudah Nabi Muhammad SAW kecuali Nabi Isa as.

Ahmadiyah : Saya Percaya Tidak Ada Nabi Yang Datang Setelahnya Kecuali Nabi Isa as

Lalu Dimana Perbedaannya ?

Anda Percaya Bahwa Nabi Isa as Belum Datang

Ahmadiyah : Kami Percaya Bahwa Nabi Isa as Sudah Datang

Anda Berkata Bahwa Allah SWT Menyelamatkan Nabi Isa as Untuk menyelamatkan dunia

Ahmadiyah : Saya berkata apabila Allah SWT ingin menyelamatkan semua orang, Maka Allah SWT akan menyelamatkan Nabi Muhammad SAW

Anda Percaya Bahwa Nabi Isa as Akan Menyelamatkan Umat Nabi Muhammad SAW

Ahmadiyah : Saya Percaya Bahwa Nabi Muhammad SAW akan Menyelamatkan Umat dari Nabi Muhammad SAW

Saya Akan Bertanya Kepada Anda ?

Ahmadiyah : Siapa yang akan menjadi Nabi Isa as Untuk Menyelamatkan Umat Manusia ?

Seorang Hamba dari Nabi Musa as ?

nabi isa
Isa Almasih


Atau

Seorang Hamba dari Nabi Muhammad SAW ?

hazrat mirza ghulam ahmad
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad


Apakah Pemimpin Anda Mengatakan Kepada Anda Yang Sebenarnya ?


Dr. Abdus Salam: Pahlawan Yang Dilupakan Oleh Dunia Muslim


dr abdus salam pahlawan yang dilupakan oleh dunia muslim

Tidak hanya namanya telah dihapus dari buku-buku teks di Pakistan, tetapi juga, setelah kematiannya, pemerintah daerah diminta untuk menghapus kata “Muslim” dari batu nisan di makam yang menuliskan “muslim pertama peraih Nobel “.


Ketika kita merayakan ulang tahun ke-88 Dr. Abdus Salam hari ini, saya tidak bisa mencegah diri menitikkan air mata. Pria ini, yang seharusnya dianggap sebagai pahlawan tidak hanya untuk Pakistan tetapi seluruh Dunia Muslim, terus-menerus ditolak dan dilupakan oleh Pakistan dan dunia muslim.

Dr. Abdus Salam adalah fisikawan teoritis Muslim pertama dan warga Pakistan pertama yang meraih Nobel Fisika pada tahun 1979, atas kontribusinya dalam unifikasi elektrolemah. Dia juga menduduki jabatan sebagai penasihat ilmu pengetahuan Pemerintah Pakistan pada tahun 1960-1974 – posisi dimana ia memainkan peran penting dan berpengaruh dalam pembangunan infrastruktur ilmu pengetahuan di Pakistan. Dalam hal ini, ia mempromosikan tidak hanya pengembangan dan kontribusi dalam fisika teori dan pertikel, tetapi juga memaksimalkan riset sains di negaranya. Dia percaya pada ide “Atom untuk Perdamaian” dan berkontribusi dalam proyek bom atom Pakistan.

Namun pada tahun 1974, setelah Parlemen Pakistan meloloskan RUU yang menyatakan Muslim Ahmadi sebagai “non muslim”, segalanya berubah. Dr. Abdus Salam harus meninggalkan negaranya “dengan kesedihan luar biasa” ia pernah mengaku. Hingga saat ini, ia tetap sebagai salah satu orang paling berpengaruh di Pakistan karena kontribusinya pada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Tapi bukannya membuatnya menjadi pahlawan nasional, bangsanya sendiri memilih untuk menolaknya.

Mimpi terbesar Doctor Abdus Salam adalah ingin mendirikan pusat penelitian internasional di Pakistan untuk siswa dari negara-negara dunia ketiga dalam rangka untuk mempromosikan pendidikan, ilmu pengetahuan dan penelitian di sana. Namun pemerintah Pakistan melecehkan dia dan tidak menunjukkan minat dalam proyeknya. Sebaliknya, ketika ia kembali ke Pakistan beberapa tahun setelah itu, mereka menunjuk dia sebagai guru olahraga. Karena situasi tidak menunjukkan perkembangan, dia memilih untuk mendirikan International Centre for Theoretical Physisics (ICTP) kemudian berubah menjadi Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics di Trieste, Italia.
Dua tahun lalu, ketika dunia Fisika bertepuk tangan pada penemuan “partikel tuhan” mengingatkan kita atas jasa Dr. Abdus Salam, CNN melaporkan:

“Bayangkan sebuah dunia di mana pedagang kematian dihargai, sementara seorang yang ilmiah dan visioner tidak diakui dan dilupakan. Abdus Salam, satu-satunya pemenang Nobel dari Pakistan, Muslim pertama yang memenangkan hadiah Fisika yang telah membantu meletakkan dasar yang mengarah pada terobosan Higgs Boson. Namun di sekolah-sekolah Pakistan, namanya dihapus dari buku-buku teks … “
Tidak hanya namanya telah dihapus dari buku-buku teks di Pakistan, tetapi juga, setelah kematiannya, pemerintah daerah diminta untuk menghapus kata “Muslim” dari batu nisan di makam yang menuliskan “muslim pertama peraih Nobel “.

Pertanyaan yang muncul tetap sama: apakah pendidikan memiliki hubungan dengan iman seseorang? Mengapa seseorang belum dihargai atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan? Mengapa dia belum dihargai atas usahanya untuk memajukan pendidikan di negara-negara dunia ketiga?

Dr Abdus Salam adalah Pahlawan. Pahlawan nasional untuk Pakistan yang secara tidak adil menolaknya. Pahlawan di seluruh dunia untuk Dunia Muslim yang terus mengabaikannya. Seorang patriot sejati, yang bahkan setelah menerima beberapa tawaran untuk mengubah kewarganegaraannya memilih untuk memberikan Hadiah Nobel kepada negara dan orang-orang yang tidak mengakui dirinya.

Melupakan pahlawan ini tidak hanya kerugian bagi Pakistan, tetapi juga kerugian bagi seluruh Muslim Dunia

- See more at: http://warta-ahmadiyah.org/dr-abdus-salam-pahlawan-yang-dilupakan-oleh-dunia-muslim

Seorang Pemuda Ahmadiyah Ditembak Di Rawalpindi, Pakistan

Seorang Pemuda Ahmadiyah Ditembak Di Rawalpindi PakistanPersekusi terjadi lagi di Pakistan, Arsalan Sarwar adalah seorang Ahmadi muslim berusia 17 tahun, yang dilaporkan telah ditembak di daerah kota satelit Rawalpindi kemarin. Menurut Juru Bicara Sadr Anjuman Ahmadiyah Pakistan, Saleem - ud Din, keadaan di sekitar pembunuhan anak muda tersebut masih belum jelas.

Berdasarkan informasi yang diterima, Arsalan Sarwar ditembak pada saat ia sedang mendekorasi lampu hias untuk acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Pemerintah Pakistan telah melakukan pengabaian atas material yang diterbitkan secara rutin dan terbuka untuk memprovokasi dan menghasut masyarakat untuk membunuh Ahmadiyah, Banyakdari  kelompok hak asasi manusia yang mengecam hal ini.

"Pemerintah harus memahami tugasnya dan harus menghentikan penerbitan material kebencian terhadap Ahmadiyah," Tuntutan Saleem-ud Din dalam pernyataan masyarakat sebelumnya.

Baca selengkapnya di Warta Ahmadiyah

Pemimpin Muslim Ahmadiyah Akan Meresmikan Masjid Di Sussex

Pemimpin Muslim Ahmadiyah Akan Meresmikan Masjid Di SussexPemimpin muslim dari Komunitas Muslim Ahmadiyah, Yang Mulia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, pada hari sabtu 18 Januari akan meresmikan Masjid Muslim Ahmadiyah pertama di Wilayah Sussex - UK. Peresmian ini akan dihadiri oleh lebih dari 200 tamu yang mewakili semua agama besar serta perwakilan dari parlemen dan masyarakat sipil.

Orang-orang dari semua agama-non muslim akan disambut di masjid baru – yang diberi nama Masjid Noor.

Berbicara tentang peranan masjid, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan :
"Masjid kami adalah simbol perdamaian dan tempat untuk berdoa. Ini adalah keyakinan kami bahwa melalui
doa dan pelayanan kepada kemanusiaan kita dapat memainkan peran positif dalam mempromosikan keharmonisan kepada dunia. Oleh karena itu Masjid harus menjadi sumber manfaat tidak hanya bagi umat Islam tetapi untuk semua orang."

Jamaah Muslim Ahmadiyah telah memimpin kebangkitan perdamaian Islam dimulai pada tahun 1889. Di UK didirikan pada tahun 1913, dan sepanjang abad yang lalu masyarakat telah bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan nilai-nilai kesetiaan, kebebasan dan perdamaian. Telah memberikan jutaan untuk amal di Inggris dan pada tahun lalu saja ditanam 30.000 pohon untuk membantu melindungi lingkungan kita.

Pemimpin Muslim Ahmadiyah Akan Meresmikan Masjid Di Sussex 2
Masyarakat membangun masjid pertama di London pada tahun 1926, serta landmark Masjid Baitul Futuh di selatan London, yang merupakan terbesar di Eropa Barat.

Juru bicara Mr Ahsan Ahmedi, Presiden Regional dan masyarakat mengatakan :
"Kami berharap bahwa masjid akan menjadi pusat pembelajaran dan perdamaian di Sussex. Nama masjid adalah 'Noor' yang berarti 'Cahaya' dan kami akan bekerja keras untuk menerangi Crawley dan Sussex dengan kedamaian dan rasa hormat."

Mr Abdul Gafoor , Crawley Presiden mengatakan :
"Masjid ini terbuka untuk semua orang yang ingin datang dan berdoa, atau hanya datang untuk melihat masjid dan bertemu kami. Pria dan wanita memiliki akses yang sama ke masjid dan kami berharap untuk membuat bagian integral dari kehidupan masyarakat lokal kami."

Masjid Noor akan memiliki kapasitas 250 termasuk laki-laki dan perempuan dan memiliki menara baru dibangun oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah yang sepenuhnya dibiayai sendiri dan masjid ini dibangun seluruhnya dengan dana yang dihimpun oleh anggota lokal.

Proses inagurasi akan dimulai pukul 18:00 pada tanggal 18 Januari. 


Bung Karno Dan Ahmadiyah

soekarno dan ahmadiyah
Sayyid Shah Muhammad berjabat tangan dengan
Presiden Soekarno di Istana Negara
Selaku seorang tokoh Bapak Bangsa Indonesia dan Tokoh Proklamator, Bung Karno menghargai semua unsur kekuatan bangsa. Beliau menghargai Ahmadiyah karena satu hal ketika bung Karno atas nama rakyat dan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Imam Jemaat Ahmadiyah pada waktu itu, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, membuat seruan ke seluruh dunia agar semua jemaah beliau mendoakan perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan, dan mengintruksikan kepada para mubaligh di Indonesia untuk aktif membantu perjuangan bangsa Indonesia. Beberapa diantaranya yang dengan sukarela menjadi penyiar RRI program bahasa Urdu menyebarluaskan berita mengenai perjuangan bangsa Indonesia.

DUBES RI MENGUNJUNGI PUSAT AHMADIYAH


Sikap Bung Karno yang berhati terbuka terhadap Ahmadiyah itu diketahui oleh Imam Jemaah Ahmadiyah waktu itu, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. Ketika beliau mendengar bahwa Presiden Soekarnoa akan berkunjung ke Pakistan, beliau memerintahkan kepada Sayyid Shah Muhammad, yang ketika menjabat Amir/Rais-ut-Tabligh Jemaah Ahmadiyah Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, supaya menyampaikan undangan kepada Presiden Soekarno agar sudi menyempatkan diri berkunjung ke Pusat Ahmadiyah di Rabwah.

Presiden Soekarno menerima baik undangan tersebut dan menyarankan agar Jemaah Ahmadiyah di Pusat (Pakistan) menghubungi Pemerintah Pakistan dan meminta supaya dalam acara kunjungan resmi Presiden Soekarno ke Pakistan dicantumkan kunjungan ke Rabwah.

Oleh karena kesulitan-kesulitan tehnis, Presiden Soekarno tidak mengunjungi Rabwah, namun mengintruksikan melalui Menlu pada waktu itu Dr. Subandrio Dubes RI di Pakistan, Dr. Rasyidi untuk mewakili beliau berkunjung ke Pusat Jemaah Ahmadiyah, Rabwah. Di Rabwah Dubes RI mendapat sambutan besar-besaran dan beliau tinggal disana selama tiga hari sebagai Tamu Agung Jemaah Ahmadiyah.

Di dalam bukunya berjudul "Dibawah Bendera Revolusi" pada halaman 346, Bung Karno mengungkapkan kesannya tentang Ahmadiyah sebagai berikut:

"Maka oleh karena itu, walaupun ada beberapa fasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak... Tokh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan rasional, modern, broad minded dan logis itu...."

Sistem Pengorbanan Di Masa Rasulullah SAW dan Di Masa Pendiri Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as

sistem pengorbanan di masa rasulullah saw dan di masa masih mau'ud as

Sangat disayangkan tujuan Islam telah dipandang rendah oleh orang-orang non-muslim dan juga oleh orang muslim sendiri. Hari ini keturunan spiritual dari Nabi Muhammad saw mengatakan untuk selalu menyembah Allah swt dan mengingatnya. Satu perintah dasar adalah menyangkut hak-hak asasi manusia yang telah diabaikan dan itu adalah “sampaikan kepada orang-orang apa yang telah diungkapkan kepadamu dari tuhanmu” (Al Ma’idah  5:68) Hal ini semata-mata berkat rahmat Allah swt bahwa muslim jemaat Ahmadiyah bebas dari kritik tersebut, yang paling taat kepada Nabi Muhammad saw.

Hadhrat Mirza Ghulam ahmad as, Imam mahdi yang dijanjikan membuktikan kebangkitan islam setelah 122 tahun dan masih terus tumbuh dan menyebar sampai saat ini. Salah satu faktor berdirinya adalah masih hidupnya upaya besar untuk menempatkan penyampaian pesan yang benar dan final dari Allah swt kepada seluruh umat manusia sesuai dengan ayat yang disebutkan diatas. Selama era awal pada zaman era terutama melihat pada era Nabi Muhammad saw dan khulafaur Rashidin, kami melihat bahwa Islam telah menyebar jauh dan luas diseluruh timur tengah dan beberapa bagian di afrika. Janji tersebut dibuat pada ayat berikut ini dan belum terpenuhi :


“Dialah yang mengutus Rasul-nya, dengan bimbingan dan agama yang benar agar dimenangkannya terhadap agama lainnya” (Al Fath 48:29)


Disini dikatakan bahwa islam adalah untuk menaklukan hati manusia melalui indah ajarannya dan memadamkan doktrin palsu lainnya diseluruh dunia. Ini tugas dari penyelesaian menyebarkan bimbingan secara khusus ditujukan pada masa Imam Mahdi [as] yang dijanjikan. Kita ahmadi muslim harus sepenuhnya menyadari besarnya kapasitas dari pekerjaan masing-masing misionaris dan setiap ahmadi bekerja terus dalam menyebarkan ajaran islam yang benar, kami sepenuhnya menyadari semua dukungan keuangan yang berjalan menuju tujuan ini dan tidak memerlukan penjelasan secara rinci. Kami bekerja membangun masjid, rumah misi, rumah tamu, sekolah, rumah sakit dan kantor dimana tugas menyebarkan pesan menjadi upaya yang terorganisir. Selama masa Nabi Muhammad saw kami mengetahui bahwa banyak kegiatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dalam kontribusi mengumpulkan dana keuangan selain dari kewajiban dalam membayar zakat.

Contoh pertama yang datang kedalam pikiran adalah ketika Nabi Muhammad saw mengumpulkan dana untuk keperluan peperangan, ketika kita membuka kembali halaman sejarah bahwa sebelum perang tabook hanya ada sedikit harta yang tersisa di Baitul Maal. Nabi mengumumkan bahwa mereka memiliki bantuan materi yang sangat sedikit untuk peperangan ini dan membutuhkan segala macam kontribusi yang diperlukan. Apa reaksi orang-orang yang percaya pada waktu itu? Apakah mereka menutup telinga mereka ?Tidak, mereka memberi semua yang mereka lihat dihadapan mereka. Ada satu contoh dari sahabat Rasulullah saw, Hadhrat Abu Aqeel ra ketika dia mendengar pengumuman ini dia langsung mencari dan mengambil pekerjaan untuk mengairi ladang dan sebagai balasannya beliau menerima beberapa kurma. Ketika ia menerima penghasilannya beliau meninggalkan beberapa kurma dirumah sebagai ketentuan untuk istri dan anaknya agar mereka menunggu sampai ia kembali dari peperangan dan menawarkan sisanya dijalan Allah swt. Muslim akan mencari rumah mereka untuk apapun yang mereka bisa tawarkan demi perjalanan ini, ketika sahabat secara rendah hati menawarkan kontribusi mereka  lalu orang-orang munafik mengejek dan berkata “Apakah ini kekayaan yang mereka harapkan untuk menyaingi Caesar ?”
mengenai orang seperti itu Allah swt menurunkan ayat berikut ini :


“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih” (At Taubah 9:79)


Bahkan ketika itu orang-orang muslim diejek dan ditertawakan karena pengorbanan mereka, orang-orang dari ratusan mil jauhnya langsung menanggapi panggilan ini. Sebuah kelompok dari yaman datang untuk melayani Islam namun mereka memiliki sarana yang sangat sedikit untuk perjalanan. Mereka mengatakan kepada Nabi Muhammad saw masalah mereka dan rasulullah saw menjawab bahwa ia juga memiliki sangat sedikit yang bisa diberikan kepada mereka, mendengar respon ini mereka mengatasinya dengan keinginan besar mereka untuk ikut serta dalam perjalanan ini. Suatu pujian untuk orang-orang yang menakjubkan. Allah yang maha kuasa menjelaskan dalam Al Qur’an


“Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan”  (At Taubah 9:92)


Dari peperangan ini, Hadhrat Umar ra berfikir sebagai suatu kesempatan besar untuk mendahului Hadhrat Abu Bakar ra untuk suatu tindakan yang benar dan karenanya ia membawa sebagian besar hartanya untuk diberikan kepada Rasulullah saw, setelah ditanyakan apakah ia meninggalkan apapun  untuk rumahnya? dia menjawab setengah dari kekayaannya. Ketika hadhrat Abu Bakar ra tiba ia membawa seluruh kekayaannya kepada Nabi Muhammad saw dan ketika ditanya apakah ia meninggalkan apapun untuk rumah tangganya , ia mengatakan bahwa ia telah meninggalkan untuk mereka Allah dan Nabinya (Sunan At Tirmidhi Kitaabul Munaaqib).

Ini harus selalu diingat bahwa seiring berjalannya waktu metode yang digunakan untuk mengadaptasikan islam ke zaman modern akan selalu berbeda, meskipun tujuannya selalu sama. Hari ini kita tidak mempertahankan diri dengan pedang. Ini adalah fakta yang harus difahami dan meskipun tujuan islam belum pindah satu inch pun dari apa yang 1400 tahun syaratkan jauh berbeda saat ini, maka yang berbeda berarti harus disesuaikan. Kami menggunakan biaya sendiri untuk yang lebih luas dalam berbagai alasan.Dari membangun masjid (untuk kepentingan menyembah Allah dari seluruh dunia) untuk mempertahankan kekuatan misionaris kami, kontribusi keuangan merupakan faktor penting untuk menjaga semangat hidup dari Islam.

Pada masa Nabi Muhammad saw kami menemukan bahwa ada lebih dari 30 masjid yang digunakan dengan imam dan muazin yang ditunjuk untuk tujuan memimpin shalat berjamaah, para imam juga akan mengurus kesehatan rohani umat islam sepanjang waktu di masing-masing daerah yang dialokasikan. Pada masa hadhrat Umar ra sekitar 4000 masjid telah didirikan, terlebih lagi bahwa di hampir setiap masjid ditunjuk imam dan muazin yang semuanya sekarang menerima penghasilan, adalah mustahil untuk mempertimbangkan dalam satu detik bahwa ini semua dilakukan tanpa kontribusi keuangan. Selain dari zaman Hadhrat Umar ra setiap prajurit muslim apakah aktif atau tidak akan menerima pendapatan dan keluarga mereka juga akan menerima tunjangan seperti Waqfeen-e-Zindag (mengabdikan hidup) dihari ini zaman untuk siapa yang telah mengorbankan hidup mereka demi Islam Ahmadiyah dan menyebarkannya. Ada banyak contoh dimana Nabi memanggil untuk mengumpulkan dana dan itu dilakukan. Tidak ada seorang dari umat yang beriman mengeluh, “Mengapa kita menjadi terdorong untuk memberikan apa yang sudah kita miliki ?” atau “Apa gunanya kita bergabung jika kita menjadi bangkrut?” ini adalah semua masalah yang membuat tidak ada perbedaan bagi mereka. Mereka menyadari bahwa mereka telah melakukan bai’at pada kondisi tertentu. Bagaimanapun meninggalkan kondisi ini selain mereka menyadari arti harfiah dari bai’at – untuk menyerahkan diri sendiri – dan mereka menyerahkan diri mereka serta barang-barang mereka untuk islam! sebagai sahabat Nabi Muhammad tidak begitu artikel kekayaannya, sama sederhana dan sahabat tidak begitu kaya seperti masa hambanya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.

Dalam kondisi miskin pengorbanan harta mereka menjadi saksi berapa banyak cinta mereka dengan pemimpin tercinta mereka dan juga salah satu tujuan akhir mereka. Apakah mereka mempertimbangkan pengorbanan ini menjadi sia-sia maka mereka pasti akan dijauhi hanya karena tidak ada tekanan pada mereka untuk tidak melakukannya. Bahkan dari perspektif duniawi ada lebih banyak tekanan pada mereka untuk meninggalkan Islam (dalam hal ini Ahmadiyah).Mereka sepenuh hati menawarkan semua yang mereka punya dan pengorbanan mereka adalah benih yang mereka taburkan. Pada masa Masih Mau’ud as skema tersebut terjadi beberapa kali dan diumumkan secara tiba-tiba dan sahabat akan merespon dengan cepat, misalnya kita melihat skema pembangunan Minaratul Masih, perluasan masjid dan lain-lain. Para sahabat tidak pernah mengeluh dan mereka juga tidak mempertanyakan apakah ada hubungannya dengan penyebaran islam. Ada sesuatu yang sangat menyentuh dari sahabat Masih Mau’ud as. Hadhrat Arore Khan Sahib ra adalah ahmadi yang sangat taat dan hamba dari Masih yang dijanjikan [as], dia sangat terbiasa dalam pembayaran keuangan yang ditentukan untuk para ahmadi dan akan mengupayakan sebanyak mungkin ada dihadapan Masih Mau’ud as, beberapa sahabat pada waktu itu menawarkan koin emas untuk Masih Mau’ud as dan hal ini adalah sesuatu yang ia selalu inginkan dapat dilakukan dia mulai mengumpulkan koin emas dan pada akhirnya setelah ia merasa sudah cukup untuk di serahkan, Masih Mau’ud as telah meniggal dunia. Suatu hari setelah wafat Huzur as ia mengambil koin ini kemudian mendatangi rumah Huzur as. Dia mengetuk pintu dan Hadhrat Amma Jan ra (istri Masih Mau’ud as ) membuka pintu, setelah mengucapkan salam Hadhrat Mushi Sahib ra mulai menangis deras dan tidak berhenti, dia menanggis terus menerus sehingga Hadhrat Amma Jan ra bertanya mengapa ia menangis. Dia mengatakan bahwa selama hidupnya dia memiliki keinginan untuk menawarkan koin emas untuk Hadhrat Masih Mau’ud as seperti sahabat lainnya yang telah memberikan. Namun ia merasa tidak ada artinya untuk melakukan dan sebagaimana ia menabung untuk tujuan ini dan Huzur as telah meninggal dunia. Dia mengatakan bahwa karena Huzur as tidak ada lagi disini untuk menerima pengorbanannya maka ia ingin menawarkan kepada Hadhrat Amma Jan ra. Begitulah semangat dan cinta mereka untuk pemimpin mereka. Sungguh luar biasa bagaimana kontribusi sahabat Masih Mau’ud as sama dan pararel dengan para sahabat rasulullah saw. Semoga Allah swt memungkinkan kita semua untuk mengikuti jejak luar biasa atas kepatuhan dan ketaatannya.Amin.

Seperti yang saya jelaskan diawal artikel ini bahwa ada beberapa muslim yang memandang rendah tugas yang diberikan kepada Islam yaitu penyampaian pesan Allah swt untuk semua umat manusia. Pertama-tama logika tidak menerima bagaimana misi ini bisa terjadi tanpa dana keuangan yang dikeluarkan oleh umat Islam sendiri. Kedua hal ini terbukti dari masa Rasulullah saw dan benar atas bimbingan khalifah bahwa dana keuangan diperoleh demi kehendak pesan Allah swt bagi yang mendengarkan. Hari ini kita memiliki segelintir orang dengan cap Ahmadiyah didalam Islam yang taat semata-mata karena kita mewajibkan untuk memberikan pengorbanan keuangan. Namun mereka harus ingat ada perbedaan antara definisi “Wajib” dan yang “Dipaksa”.

Saya berbicara mewakili saya sendiri dan mengatakan bahwa saya tidak pernah mengeluh pada sistem keuangan jemaat ini dan saya berdoa untuk memberikan tenaga saya menyadari tujuan ini. Kami adalah Khuddam dari yang tercinta Khalifatul Masih atba, mengikuti jejak dari Hadhrat Munshi Arore Khan Sahib ra yang meskipun kami memliki sedikit dari jumlah harta kekayaan namun kami tidak pernah mengeluh mengenai pendapatan dan memberi semua yang bisa diberikan semua karena cinta dan ketulusan dalam hati kami untuk tujuannya. Jika Hadhrat Munshi Sahib ra dapat menawarkan semua dijalan Allah swt maka adalah masuk akal untuk mendengar keluhan dari orang-orang yang tinggal di barat dan mereka yang kecukupan dalam hidup, kami adalah khuddam yang siap mengorbankan harta, waktu dan kehormatan kami untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa. Semoga Allah swt memungkinkan kita untuk memahami dari perjanjian ini dan berilah kami kekuatan untuk memenuhinya dengan cara yang terbaik. Amin.




Jemaat Ahmadiyah Membantah Jadi Pemantik Persoalan Di Masyarakat

CIHIDEUNG – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Priangan Barat Kota Bandung dan sekitarnya

Saat itu, Hafiz mengatakan agar tidak terus menjadi pemantik persoalan di masyarakat. Dirinya menyarankan agar pemerintah mengakui Ahmadiyah sebagai Ahmadiyah bukan sebagai bagian dati Islam.

“Pernyataan itu perlu kami tanggapi, pertama hal ini sudah berulangkali kami jelaskan, organisasi kami bukan orhanisasi ilegal. JAI hadir di Indonesia jauh sebelum kemerdekaan,” ujar koordinator Media Watch MC JAI Priangan Barat Akhmad Faisal Reza S.Sos dalam surat tertanggal 18 Desember 2013 yang diterima Radar kemarin (20/12).

Dalam surat itu, Faizal menjelaskan JAI hadir di Indonesia sejak tahun 1925 dan memiliki badan hukum SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia bernomor JA 5/23/13 tahun 1953. “Keberadaan kami resmi tercatat di Kementrian Dalam negeri,” ungkapnya.

Dia pun meminta, agar ketua MUI Jawa Barat melakukan cek dan ricek terhadap kesimpangsiuran JAI di tanah air yang dinilai merugikan JAI. “Jika yang jadi pijakan SKB 3 menteri tahun 2008, perlu dijelaskan bahwa SKB tersebut bukan pelarangan kegiatan atau aktivitas Jemaat Ahmadiayh. SKB itu mengatur agar kegiatan Ahmadiyah hanya melibatkan anggotanya secara internal,” tandasnya. (rls/pee)
 
keberatan atas pernyataan ketua MUI Provinsi Jawa Barat Hafiz Utsman tanggal 11 Desember 2013 ketika memberi sambutan dalam pelantikan kepengurusan baru MUI Kota Tasikmalaya, yang meminta pemerintah membubarkan Ahmadiyah.

- See more at: Warta Ahmadiyah

Khalifah Ahmadiyah Mengecam "Stiker Anti-Islam" Terbaru Geert Wilders

Pemimpin Muslim Sedunia Mengutuk Stiker Anti-Islam Terbaru Geert WildersPemimpin Partai PVV di Belanda, Mr Geert Wilders telah melakukan aksi provokasi terhadap Islam, Media Belanda mengatakan bahwa politisi telah menempatkan stiker di pintu kantor parlemennya yang berbunyi, dalam bahasa Arab, “Islam adalah sebuah kebohongan, Muhammad adalah seorang kriminal, Alquran adalah racun.” itu merupakan stiker penghinaan, dan "gambarnya dengan sengaja mengambil dari bendera Arab Saudi."

Serangan terbaru ini dipublikasikan secara luas oleh Geert Wilders sendiri, Menteri Luar Negeri Frans Timmermans mengecam stiker tersebut dan mengatakan tindakan semacam ini adalah kontraproduktif.

Menghina agama mereka bukanlah suatu cara untuk memerangi ekstremisme tetapi hanya akan memainkannya ke tangan para ekstremis, dikutip dari Media berita Belanda bahwa menteri Timmermans mengatakan. "Pemerintah Belanda menjauhkan diri dari ini."

Komunitas Muslim Ahmadiyah, mengkritik secara lisan kepada Wilders sebagai lelucon anti-Islam dan juga mengutuk secara langsung atas tindakannya "dalam istilah yang paling kuat."

"Mr Geert Wilders, baru-baru ini membuat kampanye melawan Islam dengan menempatkan stiker dalam bahasa yang kasar dan tidak masuk akal di pintu kantor parlemen itu," pernyataan siaran pers yang dikeluarkan oleh masyarakat.

Memperhatikan keadaan sensitif negara dari lingkungan agama-politik dunia, Khalifah Islam dan Pemimpin Islam seluruh dunia dari Komunitas Muslim Ahmadiyah, Hazrat (Yang Mulia), Mirza Masroor Ahmad mengecam tindakan Wilders mengatakan kepada para politisi "tindakan provokatif hanya akan terus menggoyahkan dunia dan menghancurkan perdamaian dan harmoni."

"Langkah tersebut hanya akan melukai jutaan perasaan yang tidak bersalah dan umat muslim yang mencintai perdamaian di seluruh dunia," baca pernyataan siaran pers Ahmadiyah. "Hal ini menyatakan bahwa tidak ada orang yang berfikir secara waras yang menyetujui secara terus-menerus melakukan hal seperti itu dan kampanye ketidakadilan dengan mencaci sebagaimana Wilders lakukan beberapa tahun terakhir ini dan untuk itu Jamaah Muslim Ahmadiyah meninggalkan kasus Geert Wilders ke Tangan Allah."

"Jamaah Muslim Ahmadiyah benar-benar mengecam serangan terbaru yang ditujukan kepada Islam oleh politisi Belanda Mr Geert Wilders," Yang Mulia seperti dikutip mengatakan. "Kami Muslim Ahmadi terus menyerukan perdamaian, keadilan dan toleransi di semua tingkat masyarakat dan karena itu saya tegaskan bahwa dunia saat ini berada dalam bahaya yang serius sehingga semua orang harus bekerja untuk membina masyarakat yang didasarkan pada cinta, kasih sayang dan saling menghormati. Semua pihak harus bekerja untuk mengakhiri segala bentuk kebencian dan secara terbuka mengutuk pernyataan atau tindakan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan penderitaan.

Komunitas Muslim Ahmadiyah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan rasa terima kasih kepada para pemimpin Pemerintahan Belanda, termasuk Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri, untuk mengungkapkan kepada publik kecaman mereka terhadap tindakan Wilders saat ini.

--

Baca selengkapnya dalam bahasa inggris di : AhmadiyyaTimes


--  UK: World Muslim Leader Condemns Geert Wilders' Latest Attack on Islam
--  Ahmadiyya Times
--  By Imran Jattala. Follow on Twitter: @IJattala


Dari Mimbar: Fokus Pada Ketuhanan Tidak Bisa DiBagi | Imam Shamsad A. Nasir

Fokus Pada Tuhan Tidak Bisa DiBagiTahun lalu saya sudah membaca banyak esai dari pendeta memberitakan Yesus adalah Tuhan , bahwa ia adalah Allah di dalam tubuh 2.000 tahun yang lalu , dan bahwa ia juga - pada saat yang sama - anak  Tuhan yang datang untuk mati sebagai penebusan untuk dosa-dosa kita sehingga semua orang yang menerima Dia sebagai Juru Selamat agar mereka bisa pergi ke surga.

Ini semua sangat membingungkan dan menimbulkan banyak pertanyaan , beberapa yang dengan rendah hati saya pose-kan untuk Trinitarian Kristen : Siapa yang Anda fokus sebagai Allah ketika Anda berdoa ? Apakah Bapa , Anak , atau Roh Kudus ? Apakah Anda berdoa kepada masing-masing sama-sama , tidak merata , atau semua bersama-sama ? Menyebut mereka " three in one" tidak membuatnya begitu . Definisi klasik dari Trinity - " Allah Bapa , dan Allah Putra , dan Allah Roh Kudus " - menciptakan tiga "dewa" terpisah  di dalam pikiran Anda . Mengatakan mereka semua masih "satu"  juga tidak mengubah ini. Bahasa masih mendefinisikan mereka sebagai tiga Allah yang terpisah . Dan aku menebak bagi kebanyakan orang Kristen , fokus mereka pada Allah datang terutama melalui Yesus .
Muslim percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi yang benar diutus oleh Allah kepada bangsa Israel sebagai mesias mereka . Muslim tidak menganggap Yesus sebagai Allah yang ber re-inkarnasi sebagai manusia dan / atau Anak literal dari Allah yang datang untuk mati dan kematianNya karena dosa-dosa siapa pun.

Bahkan , Paulus tahu bahwa ide-ide ini berasal dari agama Yunani ( lihat Kisah Para Rasul 14:11 dan www.POCM.info ) dan ia gabungkan mereka dengan Yudaisme untuk berkhotbah kepada orang-orang Yunani , Romawi dan bangsa-bangsa lain. Hasilnya adalah Orang Kristen yang ada pada hari ini - baik itu Katolik atau Protestan - yang menceritakan Yesus Kristen adalah Allah dan / atau Anak Allah yang telah mati bagi dosa-dosa mereka . Jika orang Kristen menolak salah satu atau kedua keyakinan ini , mereka kehilangan keselamatan mereka . Paulus memahami hal ini dan menyatakan ( dalam 1 Cor.15 : 14 ) bahwa: " . Jika Kristus tidak dibangkitkan , khotbah kita dan keyakinan kita akan sia-sia"

Musim Liburan ini saya meminta orang Kristen untuk bertanya pada diri sendiri : Siapa yang benar-benar Tuhan ? Apakah Dia Allah Bapa ? Ini adalah apa yang Yesus sebagai seorang Yahudi berlatih mempercayai . Yesus adalah seorang Hamba yang berdoa kepada Allah Bapa. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah Allah dalam tubuh yang datang untuk mati bagi dosa-dosa kita . Apa yang Yesus katakan adalah : " Allah adalah roh jadi menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran . . . Akulah Mesias [ yaitu , yang dianugrahi oleh Allah sebagai mesias -Nya ] . . . " (Yohanes 4:24-26 )

Berikut adalah dua pernyataan lainnya dari Yesus bahwa setiap orang Kristen harus merenungkan : " . . . Aku punya hasrat untuk tidak mengorbankan , tetapi belas kasihan ; Aku datang bukan untuk orang benar , tapi untuk orang-orang berdosa untuk bertobat " ( Matius 9:13 ) Dan : " Inilah hidup yang kekal , yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar , dan Yesus Kristus , yang telah Engkau utus . " ( Yohanes 17:3 ) hal ini tidak bisa dapat lebih jelas dari itu . Yesus mengatakan ia datang untuk orang-orang berdosa untuk bertobat , tidak baginya untuk mati bagi dosa-dosa mereka . Dan Yesus mengatakan dengan jelas satu-satunya Allah yang benar adalah Bapa spiritual -Nya , Siapa ( dalam Mat . 15:24) yang mengirimnya  "hanya mengumpulkan domba-domba yang hilang dari rumah Israel ."

Ini adalah Paulus dan para pengikutnya yang mempertuhankan Yesus . Kristen harus memilih siapa yang mereka akan percaya dan mengikuti : Tuhan atau Paulus . Allah menyatakan berkali-kali 23:19 bahwa Ia bukan seorang manusia [ karena mereka telah berbohong dan Allah tidak ] , dan juga tidak anak manusia [ yaitu , seorang nabi ] bahwa Dia bertobat . Apa maksud dari  "bertobat " ? Exodus 32:30-34 menjelaskan hal ini dengan kisah Israel yang , setelah melarikan diri dari perbudakan di Mesir , dibangun dan menyembah emas berhala. Ketika Musa memohon di hadapan Allah untuk dihukum bukan karena dosa mereka menyembah berhala , Tuhan mengatakan kepada Musa, yang tidak bersalah tidak akan dihukum karena dosa-dosa orang yang bersalah - orang-orang berdosalah yang harus bertobat untuk mencapai penebusan dosa ( at - one-ment ) dengan Allah .

Sebuah respon umum oleh orang Kristen yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan adalah untuk mengatakan bahwa , karena Tuhan dapat melakukan apapun , Dia memilih untuk menjadi manusia. Mengapa hal ini begitu pantas ? Alasannya sederhana : karena Allah Mahakuasa, Maha Mengetahui , Maha Hidup, dan diharapkan memiliki semua sifat-sifat ilahi yang Maha Tinggi yang menciptakan alam semesta dan segala isinya, Allah tidak dapat  "dimasukkan ke dalam kotak ." Dalam agama Kristen, kotak disebut Yesus .

Dalam Yesaya 43:10 Tuhan berkata bahwa tidak ada Tuhan sebelum Ia, dan tidak akan ada satu pun Setelah -Nya . Karena Allah tidak memiliki awal dan akhir, ini hanya dapat diartikan bahwa Tuhan memberitahu Yesaya bahwa tidak ada Tuhan yang tercipta sebelumnya , dan tidak ada Tuhan yang akan tercipta di masa depan . Setiap orang Kristen percaya Yesus terbentuk dari dalam rahim ibunya , Maria , yang mengandung dia sembilan bulan kemudian sebagai bayi tak berdaya sepenuhnya bergantung pada ibunya untuk keberadaannya . Secara fakta bahwa Yesus adalah diciptakan lemah secara fisik, tidak berdaya dan bergantung pada orang lain berarti dia tidak bisa menjadi Allah karena Allah tidak memiliki satupun dari hal tersebut .

Jika Tuhan dibatasi oleh dimensi fisik , Dia menjadi terbatas , bukan tak terbatas , yang diciptakan bukan diciptakan , korporeal bukan non-jasmani . Hanya Allah hidup selamanya dan tidak memiliki awal atau akhir . Semua yang lain adalah ciptaan-Nya - termasuk Yesus . Untuk menghapus penyembahan berhala dari hati orang Israel , Tuhan melarang mereka untuk menyembah benda atau makhluk yang diciptakan atau untuk membuat citra -Nya . Kristen yang percaya bahwa Yesus adalah Allah dalam tubuh dan membuat gambaran dia adalah melanggar dua pertama dari Sepuluh Perintah Allah .

Islam mengatakan Allah adalah Satu . Dia tidak memiliki sekutu , tidak sama dengan , tidak ada anak-anak . Tidak ada Trinity atau ibadah bagi orang Islam. Kami hanya menyembah Allah , lima kali sehari . Hukum Akhir -Nya, Al-Qur'an , menjawab setiap kebutuhan sosial , moral dan spiritual umat manusia . Keselamatan datang melalui Rahmat dan pengampunan Allah . Dia memiliki semua kuasa untuk mengampuni , tanpa memerlukan pembunuhan anaknya atau diri-Nya sebagai anak -Nya untuk membayar diri-Nya untuk dosa-dosa Anda . Ini semua soal fokus . Allah dapat menempatkan fokus Nya pada Anda sendiri . Dapatkah Anda menempatkan fokus Anda pada Allah saja ? Sebagai Muslim , itulah fokus kami .
Bagaimana Anda?

--

Baca beritanya dalam bahasa Inggris di sini : http://ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/12/from-pulpit-focus-on-god-should-not-be.html 

Pernyataan Sikap ICRP dan Kronologi Kejadian Di Masjid Al Misbah Ahmadiyah


Pernyataan Sikap ICRP Tegakkan Keadilan Untuk Ahmadiyah
 
Sejak tahun 1993, Masjid Al-Misbah milik Jemaah Ahmadiyah yang beralamat di jalan pangrango terusan nomor 44 Jatibening, Bekasi sudah berdiri di atas tanah seluas 1 hektar dan mempunyai sertifikat hak milik nomor 1942 yang dimiliki sejak tahun 1989 dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan nomor 503/547/CDTK.TB yang diterbitkan oleh pemerintah kota Bekasi sejak tahun 1997. Masjid Al-Misbah telah digunakan oleh sekitar 400 orang ahmadi untuk beribadah.

Kronologi penyegelan dan pemasangan seng pada Masjid Al-Misbah adalah sebagai berikut :

Pernyataan Sikap ICRP dan Kronologi Kejadian Di Masjid Al Misbah AhmadiyahTanggal 8 Maret 2013, Jumat sore. petugas kepolisian dan satpol PP menyegel masjib al-Misbah tersebut. Sempat mendapat perlawanan dari anggota jemaah Ahmadiyah, namun polisi bersikeras menyegel masjid tersebut. Akhirnya, pada Tanggal 4 April 2013, Pemerintah Kota Bekasi menyegel permanen dan memagari Masjid Al-Misbah, Jatibening, Bekasi. Penyegelan itu dilakukan melalui Surat Perintah Tugas Nomor: 800/60-Kesbangpolinmas/IV/2013 yang ditandatangani oleh Plh. Sekretaris Daerah Kota Bekasi. Pada akhirnya, Jemaah Ahmadiyah hanya bisa pasrah melihat Masjidnya disegel aparat.

Tanggal 05 November, Kamis. di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung membacakan putusan sengketa pemagaran dengan seng Masjid Al-Misbah melalui Surat Perintah Tugas Nomor: 800/60-Kesbangpolinmas/IV/2013 yang ditandatangani oleh Plh. Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Majelis Hakim menyatakan bahwa Surat Perintah Tugas yang dikeluarkan oleh Plh. Sekretaris Daerah Kota Bekasi tidak sah dengan pertimbangan bahwa Plh atau Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bekasi yaitu Asisten Pemerintahan Kota Bekasi tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat tersebut.

Namun Majelis Hakim dalam suatu persidangan memutuskan menolak gugatan Penggugat dengan pertimbangan bahwa Tergugat yaitu Walikota Bekasi dalam mengeluarkan Surat Perintah Tugas Nomor: 800/422-Kesbangpolinmas/III/2013 untuk melakukan penggembokan pagar Masjd Al-Misbah Jatibening Bekasi sudah sesuai dengan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Tentu kedua keputusan kontradiktif ini sangat membingungkan.

Pada tanggal 10 Desember 2013, Ketua Umum ICRP - Musdah Mulia dan Sekertaris Umum ICRP - M. Imdadun Rahmat menanggapi keadaan tersebut, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menilai :

1.     Mengutuk Tindakan Pemerintah Kota Bekasi yang telah bertentangan dengan UUD 1945 karena didalam Pasal 28E ayat (1) UUD 1945 ditegaskan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.” Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi juga melanggar Pasal 29 ayat (2) UUD 1945, dimana ditegaskan bahwa “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu” dengan kata lain tindakan Walikota dan Satpol PP kota Bekasi yang melakukan penyegelan dan pemagaran Masjid Al-Misbah telah bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945.

2.     Pemerintah Kota Bekasi harus bertanggung jawab atas tindakan diskriminasinya dan menuntut Pemerintah Kota Bekasi untuk melindunggi semua warganya dari ancaman pelanggaran Hak Asasi Manusia sebagaimana tercantum dalam Pasal 22 Ayat (1) dan (2) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dimana di ayat (1) ditegaskan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamnya dan kepercayaannya itu.”dan di ayat (2) ditegaskan bahwa Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agama yang masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Seharusnya Pemerintah Kota Bekasi menjadi pelindung hak masyarakat untuk beribadah HAM sehingga menciptakan hubungan yang harmoni diantara masyarakat.

3.     Menuntut Majelis Hakim untuk bersikap adil, tegas dan netral sehingga tidak menciderai hak kebebasan beragama dan berkeyakinan warga negara.

 Sumber: ICRP Online

Orang Tak Sabar Ibarat Jasad Tanpa Kepala

Orang Tak Sabar Ibarat Jasad Tanpa Kepala

Perjalanan hidup manusia di dunia ini banyak diwarnai dengan serangkaian rasa suka. Apabila ia mendapat sesuatu yang tidak disukai dikatakan mendapat musibah dan biasanya ia menerimanya dengan rasa duka, sebaliknya apabila mendapatkan sesuatu yang ia sukai dikatakan mendapatkan nikmat dan biasanya ia menerima dengan rasa genbira. Bagi orang beriman, mendapatkan musibah maupun kenikmatan itu sama-sama sebagai ujian dan takdir dari Allah Ta’ala, karena itu harus dapat mensikapi dengan benar. Solusi terbaik dan bernilai ibadah dalam menghadapi musibah itu adalah bersabar dan bersyukur jika memperolah kenikmatan. Jadi, bagi orang beriman itu ada dua alternative sikap terpuji menurut pandangan Allah Ta’ala maupun manusia, yaitu mukmin yang sabar dan mukmin yang bersyukur.

Sabar menurut pengertian bahasa Indonesia terkadang mengandung makna tabah dalam menghadapi musibah, kesengsaraan atau kesusahan (2:178) terkadang mengandung arti tekun dalam berbuat kebaikan atau ibadah (19:66, 20:133) dan terkadang mengandung arti gigih dalam menuntut sesuatu yang baik (2:46). Pendek kata, sabar itu sikap yang dicintai Allah Ta’ala, karena itu para Nabi dikenal sebagai hamba-hambaNya yang paling mulia disisinya, sebab merekalah hamba Allah Ta’ala yang paling banyak mendapatkan musibah dan bersabar dalam menghadapinya. Oleh karena itu dengan sikap sabar semua masalah akan bisa teratasi dengan baik, karena orang penyabar itu disertai Allah Ta’ala (2:154), dicintainya (3:146), dikarunia shalawat dan rahmah-Nya (2:157), mendapatkan salam dari malaikat (13:25) dan salam dari Tuhannya (36:59). Berikut ini hadist-hadist Rasulullah Saw yang berkaitan dengan sabar : 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
“Ia Berkata :  Rasulullah Saw ditanya: Manusia manakah yang paling berat ujiannya? Beliau Saw bersabda: Para Nabi, kemudian Para saleh (Ibnu An-Najjar dan Kanjul-Umal, Juz III/8669).”
Diriwayatkan dari Umar ra, ia berkata : Sabar itu ada dua macam, yaitu : sabar yang bagus ketika menghadapi musibah dan sabar yang lebih bagus ketika menghadapi larangan-larangan Allah (Ibnu Abi Khatim dan Kanzul-Umal, Juz III/8653).

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata : Kamu wajib berpegang pada lima perkara, seandainya kamu meninggalkan binatang tunggangan di dalamnya, pasti kamu menjadikannya using sebelum kamu mendapatkan yang seperti itu, yaitu : seorang hamba tidak mengharap kecuali Tuhannya, janganlah sekali-kali ia takut kecuali kepada dosanya, orang yang tidak tahu tidakmau belajar, orang alim yang tidak malu mengucapkan : “Allah yang paling tahu” jika ditanya tentang apa yang ia tidak tahu dan ketahuilah bahwa posisi sabar pada keimanan itu bagaikan posisi kepala pada jasad, maka apabila kepala itu hilang maka hilanglah jasad itu dan apabila sabar itu hilang maka hilanglah iman itu (Waqi’ dalam Al-Gharar, Ad-Dainuri, Abu Nu’aim dalam Al-Khilayah, Nashr dalam Al-Hujjah, Ibnu Abdil-Bar dalam Al- Ilmu, Al-Baihaqi dalam Syi’abillman Ibnu Asakir dan Kanzul-Umal, Juz XVI/44309).

Hadist Rasulullah Saw dan Atsar sahabat diatas memberikan pelajaran bahwa ada lima sikap yang harus dimiliki seseorang  yang ingin selamat hidupnya di Dunia dan di Akhirat nanti, yaitu :

1.  Hendaknya seseorang senantiasa mengharapkan perkenaan Allah Ta’ala dalam setiap ibadah maupun amal kebaikannya. Jangan sampai  berbuat syirik dan riya. Guna memlihara sikap demikian ia sering berdoa sbb:

hadist Rasulullah tentang syirik

Wahai Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari berbuat syirik kepada-Mu, dan aku mohon perlindungan dari dosa apa saja yang aku tidak mengetahuinya (Ibnu Rahawih, Abu Ya’la dalam sanadnya dan Kanzul-Umal, Juz III/8847).

2.  Hendaknya seseorang tidak takut kepada siapapun dan apapun kecuali dosanya, sebab orang berdosa itu dibalas dengan neraka Jahannam yang membuat dirinya tidak mati dan tidak hidup. 

Allah Ta’ala berfirman :


orang berdosa akan memperoleh neraka jahannam
Sesungguhnya siapa saja yang menghadap Tuhannya sebagai orang dosa, ia akan memperoleh Neraka Jahannam, Disana ia tidak mati dan tidak hidup (Tha ha, 20:75)
3.  Hendaknya ia tidak malu belajar, jika ia tidak mengetahuinya.

4.  Apabila ia tergolong Ulama jangan merasa malu mengatakan Allahu a’lam (Allah yang paling tahu), jika ia tidak dapat menjawab pertanyaan.

5.  Hendaknya ia senantiasa bersabar dalam menerima musibah atau dalam menjaga diri dari dosa, yaitu setiap yang dilarang Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Saw.


Oleh : Abd. Rozaq

Ideologi Tidak Mati Karena Kekerasan

Ideologi Tidak Mati Karena Kekerasan
Saat ini kita melihat ada penurunan terhadap toleransi, baik antar umat beragama maupun dalam satu agama. Toleransi beragama akan dipengaruhi beberapa kondisi penting. Pertama, ketika kelompok yang berbeda mesti menerima kebebasan terhadap ideologinya sendiri. Bersamaan dengan itu, menerima pula kebebasan ideologi lainnya.

Jika seseorang menyerang kelompok lain karena dianggap berbeda dan sectarian, itu sama artinya dia menyerang kebebasan orang lain. Ketika kebebasan seseorang tidak lagi ada, siapapun tak lagi memiliki kebebasan itu, termasuk penyerangnya.

Kedua, dalam banyak kasus Negara menggunakan agama dan ideologi sebagai kekuatan untuk memapankan posisinya. Ketika mereka menggunakan kekuatan itu untuk menekan kelompok lain, meski tidak dalam bentuk nyata seperti undang-undang atau kebijakan  atau uang untuk institusi tertentu, itupun dalam wilayah intoleransi. Ini sama dengan mengambil kebebasan untuk berbeda dan menimbulkan oposisi untuk menggunakan kekuatan dalam menyampaikan ide-ide mereka.

Ketiga adalah problem yang sering terjadi dikalangan muslim sendiri. Yaitu merasa bahwa pemahaman mereka paling benar. Orang menganggap, bentuk Islam hanya satu dan hanya ada satu penafsiran. Ini merupakan masalah yang serius.

Bila tidak setuju dengan golongan atau ideologi tertentu, tidak tepat hal itu dihadapi dengan kekerasan, metode terbaik ketika melawan sebuah ideologi, yakni menawarkan argumentasi, fakta, pemikiran untuk membujuk orang agar berbalik arah.

Dengan kekerasan, tidak akan memenangkan  pertentangan ideologi tersebut. Ideologi tidak pernah bisa dibunuh dengan kekerasan. Malah sebaliknya ia akan membuka pemikiran kelompok lain untuk melakukan kekerasan jika suatu saat dihadapkan pada posisi yang berlawanan.

Kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok yang dianggap sesat dan membahayakan malah menjadi boomerang. Hal ini akan membuat anda jadi target bagi kelompok yang lebih kuat ketika suatu saat kondisi berbalik. Dan itu tak akan pernah menyelesaikan masalah.

Pemkot Bekasi Melanggar Putusan Pengadilan, Pemkot Tetap Memasang Seng Di Masjid Ahmadiyah

Pemerintah Kota Bekasi, Tetap memasang seng di Masjid Al Misbah milik Jemaah Ahmadiyah bekasi, Jatibening.

Pemerintah Kota Bekasi Tetap memasang seng di Masjid Al Misbah milik Jemaah Ahmadiyah Bekasi
Tindakan Pemerintah Kota Bekasi telah melanggar hukum dengan tetap mengabaikan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jawa Barat yang memutuskan "Agar seng yang mengelilingi Masjid tetap dibuka" tetapi sebaliknya Pemkot Bekasi malah menutup dengan memasang seng disekeliling Masjid Al Misbah milik Jemaah Ahmadiyah.

Banyak kalangan Intelektual mengecam Pemerintahan Kota Bekasi yang berkali-kali tunduk pada kelompok-kelompok Intoleran, keberadaan kelompok intoleran di kota Bekasi membuktikan lemahnya Negara dan aparat pemerintah daerah dalam melindungi hak konstitusional warga Negara dalam beribadat dan menjalankan keyakinan.
Dalam kasus ini, Pemerintah Kota lebih senang mengambil keputusan penyegelan itu pada tiga hal:
  1. SKB Menteri Agama RI, Jaksa Agung RI dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 3 Tahun 2008, Kep-033/A/JA/6/2008
  2. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 11/Munas VII/MUI/15/ 2005
  3. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011 dan
  4. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 40 Tahun 2011 (Bab IV Pasal 4).
Seharusnya Pemerintah Kota Bekasi membaca dengan benar di dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) bahwa tidak disebutkan tentang Pelarangan terhadap Rumah Ibadah. Pemerintah Kota telah melakukan praktek tidak amanah sebagai lembaga yang harusnya mengayomi rakyat, justru malah menjadi pamong bagi sekelompok masyarakat dan kelompok-kelompok Intoleran.

Masjid Al Misbah mempunyai Sertifikat Hak Milik sejak tahun 1989 dan IMB yang juga dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bekasi tahun 1997 lalu, yang intinya Masjid mempunyai legalitas yang resmi. Pengabaian keputusan pengadilan dengan penyegelan dan pemasangan seng dengan tujuan melarang warga Ahmadiyah untuk Ibadah adalah suatu tindakan yang tidak benar di mata hukum tetapi juga tindakan yang bertentangan dengan Al Quran dalam surat Al Baqarah ayat 114 :
 “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”


Pernyataan Sikap ICRP: Tegakkan Keadilan Untuk Jemaah Ahmadiyah dan kronologi kejadian pada Masjid Al Misbah Ahmadiyah bisa dibaca DISINI