Bung Karno Dan Ahmadiyah

soekarno dan ahmadiyah
Sayyid Shah Muhammad berjabat tangan dengan
Presiden Soekarno di Istana Negara
Selaku seorang tokoh Bapak Bangsa Indonesia dan Tokoh Proklamator, Bung Karno menghargai semua unsur kekuatan bangsa. Beliau menghargai Ahmadiyah karena satu hal ketika bung Karno atas nama rakyat dan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Imam Jemaat Ahmadiyah pada waktu itu, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, membuat seruan ke seluruh dunia agar semua jemaah beliau mendoakan perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan, dan mengintruksikan kepada para mubaligh di Indonesia untuk aktif membantu perjuangan bangsa Indonesia. Beberapa diantaranya yang dengan sukarela menjadi penyiar RRI program bahasa Urdu menyebarluaskan berita mengenai perjuangan bangsa Indonesia.

DUBES RI MENGUNJUNGI PUSAT AHMADIYAH


Sikap Bung Karno yang berhati terbuka terhadap Ahmadiyah itu diketahui oleh Imam Jemaah Ahmadiyah waktu itu, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. Ketika beliau mendengar bahwa Presiden Soekarnoa akan berkunjung ke Pakistan, beliau memerintahkan kepada Sayyid Shah Muhammad, yang ketika menjabat Amir/Rais-ut-Tabligh Jemaah Ahmadiyah Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, supaya menyampaikan undangan kepada Presiden Soekarno agar sudi menyempatkan diri berkunjung ke Pusat Ahmadiyah di Rabwah.

Presiden Soekarno menerima baik undangan tersebut dan menyarankan agar Jemaah Ahmadiyah di Pusat (Pakistan) menghubungi Pemerintah Pakistan dan meminta supaya dalam acara kunjungan resmi Presiden Soekarno ke Pakistan dicantumkan kunjungan ke Rabwah.

Oleh karena kesulitan-kesulitan tehnis, Presiden Soekarno tidak mengunjungi Rabwah, namun mengintruksikan melalui Menlu pada waktu itu Dr. Subandrio Dubes RI di Pakistan, Dr. Rasyidi untuk mewakili beliau berkunjung ke Pusat Jemaah Ahmadiyah, Rabwah. Di Rabwah Dubes RI mendapat sambutan besar-besaran dan beliau tinggal disana selama tiga hari sebagai Tamu Agung Jemaah Ahmadiyah.

Di dalam bukunya berjudul "Dibawah Bendera Revolusi" pada halaman 346, Bung Karno mengungkapkan kesannya tentang Ahmadiyah sebagai berikut:

"Maka oleh karena itu, walaupun ada beberapa fasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak... Tokh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan rasional, modern, broad minded dan logis itu...."

Masukan alamat Email kamu disini untuk mendapatkan artikel terbaru..!

0 komentar:

Posting Komentar

Thank you for your comments. Any comments irrelevant to the post and subject matter, containing abuses, and/or vulgar language will be deleted.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...