Bung Karno Dan Ahmadiyah
![]() |
Sayyid Shah Muhammad berjabat tangan dengan Presiden Soekarno di Istana Negara |
DUBES RI MENGUNJUNGI PUSAT AHMADIYAH
Sikap Bung Karno yang berhati terbuka terhadap Ahmadiyah itu diketahui oleh Imam Jemaah Ahmadiyah waktu itu, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. Ketika beliau mendengar bahwa Presiden Soekarnoa akan berkunjung ke Pakistan, beliau memerintahkan kepada Sayyid Shah Muhammad, yang ketika menjabat Amir/Rais-ut-Tabligh Jemaah Ahmadiyah Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, supaya menyampaikan undangan kepada Presiden Soekarno agar sudi menyempatkan diri berkunjung ke Pusat Ahmadiyah di Rabwah.
Presiden Soekarno menerima baik undangan tersebut dan menyarankan agar Jemaah Ahmadiyah di Pusat (Pakistan) menghubungi Pemerintah Pakistan dan meminta supaya dalam acara kunjungan resmi Presiden Soekarno ke Pakistan dicantumkan kunjungan ke Rabwah.
Oleh karena kesulitan-kesulitan tehnis, Presiden Soekarno tidak mengunjungi Rabwah, namun mengintruksikan melalui Menlu pada waktu itu Dr. Subandrio Dubes RI di Pakistan, Dr. Rasyidi untuk mewakili beliau berkunjung ke Pusat Jemaah Ahmadiyah, Rabwah. Di Rabwah Dubes RI mendapat sambutan besar-besaran dan beliau tinggal disana selama tiga hari sebagai Tamu Agung Jemaah Ahmadiyah.
Di dalam bukunya berjudul "Dibawah Bendera Revolusi" pada halaman 346, Bung Karno mengungkapkan kesannya tentang Ahmadiyah sebagai berikut:
"Maka oleh karena itu, walaupun ada beberapa fasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak... Tokh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan rasional, modern, broad minded dan logis itu...."
0 komentar:
Posting Komentar
Thank you for your comments. Any comments irrelevant to the post and subject matter, containing abuses, and/or vulgar language will be deleted.