Ideologi Tidak Mati Karena Kekerasan
Saat ini kita melihat ada penurunan terhadap
toleransi, baik antar umat beragama maupun dalam satu agama. Toleransi beragama
akan dipengaruhi beberapa kondisi penting. Pertama, ketika kelompok yang
berbeda mesti menerima kebebasan terhadap ideologinya sendiri. Bersamaan dengan
itu, menerima pula kebebasan ideologi lainnya.
Jika seseorang menyerang kelompok
lain karena dianggap berbeda dan sectarian, itu sama artinya dia menyerang
kebebasan orang lain. Ketika kebebasan seseorang tidak lagi ada, siapapun tak
lagi memiliki kebebasan itu, termasuk penyerangnya.
Kedua, dalam banyak kasus Negara
menggunakan agama dan ideologi sebagai kekuatan untuk memapankan posisinya. Ketika
mereka menggunakan kekuatan itu untuk menekan kelompok lain, meski tidak dalam
bentuk nyata seperti undang-undang atau kebijakan atau uang untuk institusi tertentu, itupun
dalam wilayah intoleransi. Ini sama dengan mengambil kebebasan untuk berbeda
dan menimbulkan oposisi untuk menggunakan kekuatan dalam menyampaikan ide-ide
mereka.
Ketiga adalah problem yang sering
terjadi dikalangan muslim sendiri. Yaitu merasa bahwa pemahaman mereka paling
benar. Orang menganggap, bentuk Islam hanya satu dan hanya ada satu penafsiran.
Ini merupakan masalah yang serius.
Bila tidak setuju dengan golongan
atau ideologi tertentu, tidak tepat hal itu dihadapi dengan kekerasan, metode
terbaik ketika melawan sebuah ideologi, yakni menawarkan argumentasi, fakta,
pemikiran untuk membujuk orang agar berbalik arah.
Dengan kekerasan, tidak akan
memenangkan pertentangan ideologi tersebut.
Ideologi tidak pernah bisa dibunuh dengan kekerasan. Malah sebaliknya ia akan membuka
pemikiran kelompok lain untuk melakukan kekerasan jika suatu saat dihadapkan
pada posisi yang berlawanan.
Kekerasan yang dilakukan terhadap
kelompok yang dianggap sesat dan membahayakan malah menjadi boomerang. Hal ini
akan membuat anda jadi target bagi kelompok yang lebih kuat ketika suatu saat
kondisi berbalik. Dan itu tak akan pernah menyelesaikan masalah.
0 komentar:
Posting Komentar
Thank you for your comments. Any comments irrelevant to the post and subject matter, containing abuses, and/or vulgar language will be deleted.