71 Warga Ahmadiyah Lombok Akan Menerima e-KTP
71 Warga Ahmadiyah di Lombok Akan Menerima e-KTP
JPNN, MATARAM – Sebanyak
71 Warga Ahmadiyah yang tinggal di Asrama Transito, Majeluk, Mataram, akan dibuatkan
KTP elektronik (e-KTP) di Kota Mataram. Itu merupakan tindak lanjut rapat
koordinasi di Provinsi NTB.
"Ini
bukan kaitan karena Ahmadiyah. Mereka ini masuk kategori penduduk rentan.
Aturan kemanusiaan memang harus dibuatkan tanda penduduk," terang Sekda
Kota Mataram HL Makmur Said di ruang kerjanya, Rabu (20/11).
Dari pendataan yang telah dilakukan, ada 71 warga yang bakal mendapat e-KTP. Namun, untuk pembuatan e-KTP bagi jemaat Ahmadiyah, Pemkot Mataram tetap akan menunggu surat keputusan (SK) resmi dari pemerintah provinsi.
"Soal nanti tinggal di mana, itu kembali ke mereka masing-masing. Tapi untuk pembuatan ini, mereka terdaftar di Kecamatan Mataram," kata Makmur.
Dari pendataan yang telah dilakukan, ada 71 warga yang bakal mendapat e-KTP. Namun, untuk pembuatan e-KTP bagi jemaat Ahmadiyah, Pemkot Mataram tetap akan menunggu surat keputusan (SK) resmi dari pemerintah provinsi.
"Soal nanti tinggal di mana, itu kembali ke mereka masing-masing. Tapi untuk pembuatan ini, mereka terdaftar di Kecamatan Mataram," kata Makmur.
Dengan pembuatan e-KTP untuk 71 warga Ahmadiyah,
Lanjut Sekda, mereka yang tinggal di Kota Mataram bisa mendapatkan hak pendidikan, pengobatan gratis puskesmas, maupun bantuan beras miskin. Disarankan, kepada warga Ahmadiyah ini tidak lagi tinggal berkelompok.
Sementara
itu Penanggung Jawab Jemaat Ahmadiyah di Asrama Transito, Sahidi mengaku, baru
mengetahui informasi akan adanya pembuatan e-KTP bagi mereka dari media. Dia
pun menyambut gembira informasi itu. Apalagi sudah tujuh tahun sembilan bulan
mereka tanpa kartu identitas. "Kita senang kalau memang diberikan
e-KTP," katanya.
Ditambahkan, ia sendiri memiliki dua anak yang hingga kini tidak memiliki akta kelahiran. Karena salah satu syarat pengurusan akta kelahiran harus menyertakan e-KTP. "Mengurus kartu keluarga juga kan butuh e-KTP," sambungnya.
Ditambahkan, ia sendiri memiliki dua anak yang hingga kini tidak memiliki akta kelahiran. Karena salah satu syarat pengurusan akta kelahiran harus menyertakan e-KTP. "Mengurus kartu keluarga juga kan butuh e-KTP," sambungnya.
Dengan adanya e-KTP untuk 71 warga Ahmadiyah ini,
kata pria berkumis ini, mereka bisa lebih mudah
mengurus kesehatan, surat keterangan miskin, pendidikan anak, dan berbagai
keperluan lain. "Mudah-mudahan bukan hanya wacana. Bisa terealisasi
secepatnya," tandasnya.
Soal saran supaya warga Ahmadiyah yang tinggal di Kota Mataram tidak berkumpul dalam satu tempat, itu bakal diterima. Sebelum di Asrama Transito, memang mereka tinggal berpencar. "Awalnya, dulu kita dari beberapa daerah," ungkapnya.
Di tempat yang sama Pembina Ahmadiyah di Asrama Transito, Basyiruddin Aziz berharap pembuatan e-KTP bisa secepatnya terealisasi. Sudah sejak lama warga ingin memiliki kartu pengenal. Soal saran untuk berpencar dan saran apa pun dari pemerintah dia berjanji bakal mengikutinya. "Di sini (Kota Mataram, Red) memang sejauh ini terbuka kepada kami," ucapnya. (feb)
Sumber : JPNN.com
Alhmadulillah..
BalasHapus